Senin, 17 Oktober 2016

Jogja, Masihkah kau istimewa??

via http://anekatempatwisata.com



"Tiap sudut menyapaku bersahabat penuh selaksa makna
 
Terhanyut aku akan nostalgi, saat kita sering luangkan waktu, nikmati bersama suasana Jogja"
Penggalan lagu “Yogyakarta” yang dinyanyikan oleh Kla Project yang membuat kita akan selalu rindu dengan kota kecil dengan multikulturalisme tinggi ini. Hanya di kota ini kita dapat melihat berbagai kebudayaan Indonesia yang berbeda membaur menjadi satu.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Awal di Jogja, gue masih inget banget waktu itu, gue berdua sama temen SMA gue. yaaaaa, kita adalah salah 2 orang yang yang waktu itu hampir depresi karena ga keterima SBMPTN.. wkwk
dan akhirnya kita memutuskan untuk menelusuri kota pelajar ini, menjamah beberapa kampus yang ada di dalamnya, dan bermodal nekat karena tak tau jalan dan tak ada angkutan umum, akhirnya diterimalah kita di salah satu kampus swasta yang lumayan tersohor seantero Jogja.. wahahahaaaa

Jogjaaaaaa.... apa yang ada dibeka kalian setelah mendengar nama itu???
Siapa yang tak kenal Jogja?
Siapa yang tak kagum kuliah di kota yang memiliki julukan kota pelajar ini?
Siapa yang tak betah tinggal di kota sultan yang masih kental dengan budaya kejawen nya?
Siapa yang tak ingin tinggal di kota yang "apa-apa serba murah" (karena gue orang Sumatra, jadi saat tinggal di Jogja semua tergolong murah ketimbang di Sumatra) hahahaaa
dan juga orang-orang yang ramah menambah kecintaan gue sama kota yang terkenal dengan "Jogja berhati nyama" ini

Tapi, ada apa dengan "Jogja Berhati Nyaman" sekarang?
Jogja yang terkenal dengan segala macam rupa budaya dan wisatanya kini mulai terkena dampak modernisasi yang mengatasnamakan pembangunan.

Jogja yang terkenal memiliki warga yang ramah, kini hanya sebuah cerita saat orang-orang meluapkan emosi karena merasakan kemacetan di jalanan.

Jogja yang terkenal kota pelajar kini berganti kota yang sesak hirup pikuk pembangunan hotel dan mall oleh para investor perusak, yang bembuat perpustakaan semakin ditinggalkan dan mall semakin penuh sesak.

Jogja yang terkenal dengan "sego kucing" di angkringan kini telah terabaikan dan didigantikan dengan caffe-caffe modern yang semakin mencuat dan bertuliskan "Free Wi-fi"

Jogja yang terkenal akan pemandangan gugusan gunung di Jawa Tengah semakin tertutup karena makin banyak munculnya gedung-gedung pencakar langit.

Dengan segala perubahan yang dialaminya, Jogja tetap menjadi tempat yang nyaman untuk para penghuninya. Namun, menjaga kota kecil yang penuh dengan kekayaan budaya ini tentu menjadi tanggung jawab kita bersama. Semoga Jogja kembali Berhati Nyaman....



Tidak ada komentar:

Posting Komentar